Wednesday, April 8, 2015

Teknik ”SIKOMO”

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran masih banyak Guru PAUD masih banyak yang belum memperhatikan konsep, prinsip, lingkup, dan pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan pedoman pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.Sehingga masih sangat diperlukan untuk membimbing dan membina Guru PAUD dalam pelaksanaan kegiatan Pembelajaran. PAUDNI berstandar Nasional Pendidikan serta harapan dan kebutuhan pelanggan. Tujuan penulisan karya nyata ini adalah untuk memberikan konsep dangambaran praktis tentang penerapan teknik ”SIKOMO” pembingan Guru PAUD dalam meningkatkan mutu pembelajaran, tentang langkah-langkah, dampak,kendala dan faktor pendukung teknik ”SIKOMO” pembimbingan Guru PAUD dalam meningkatkan mutu pembelajaran kepada Penilik dan stakholder penyelenggaran program PAUD. Langkah-langkah yang dilakukan menerapkan teknik “SIKOMO” pembimbingan Guru PAUD dalam meningkatkan mutu pembelajaran adalah: Membangun hubungan, pengindentifikasian, merencanakan pemecahan problem dan pengaplikasian solusi dan penutupan konseling. Kesesuaian Teknik “SIKOMO” pembimbingan Guru PAUD dalam meningkatkan mutu pembelajaran adalah karena masih banyaknya pendidik yang belum mempunyai standar kualifikasi Pendidikan S1/DIV dan pengalaman kerja menjadi Guru PAUD rata-rata dibawah 5 tahun.Dampak dari pelaksanaan teknik “SIKOMO” pembimbingan Guru PAUD dalam meningkatkan mutu pembelajaran yaitu adalah adanya peningkatan kegiatan pembelajaran sehingga capaian perkembangan anak dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Disamping itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensiPenilik sebagai supervisor sekaligus konselor dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai pengendali mutuprogram PAUDNI khususya dalam melaksanakan Pembimbingan dan pembinaan kepada Guru PAUD. Penerapan teknik ”SIKOMO” pembimbingan Guru PAUD dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang dilaksanakan oleh Penilik dapat meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tujuan institusional. Hasil dari penerapan teknik ”SIKOMO” yang saya laksanakan bahwa Guru PAUD dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaranya sehingga capaian perkembangan anak didik menjadi lebih baik sehingga tujuan pembelajaran dan tujuan institusional juga tercapai sesuai dengan harapan semua pelanggan pendidikan anak usia dini.

Tuesday, May 6, 2014

MODICCOM

Mulyadi, S.Pd.SD., M.Si. MODICCOM Dalam Pengendalian Mutu Program Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Dan Informal. Karya Tulis Ilmiah ini dalam rangka mengikuti Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tahun 2014.

Kata kunci: MODICCOM dan Pengendalian Mutu.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran teoretis maupun praktis tentang penerapan, langkah-langkah, kekhasan, keunikan, keinovasian, kendala dan faktor pendukung ”MODICCOM” dalam pengendalian mutu program PAUDNI kepada Penilik dan stakholder penyelenggaran program PAUDNI.
Disamping itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi Penilik sebagai supervisor dan evaluator dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai pengendali mutu program PAUDNI serta untuk meningkatkan mutu layanan program pendidikan anak usia dini nonformal dan informal.
Penerapan MODICCOM dalam Pengendalian Mutu Program PAUDNI dapat dilaksanakan oleh Penilik untuk melakukan pengendalian mutu program PAUDNI dan meningkatkan pelayanan sesuai dengan manajemen pelayanan program PAUDNI kepada semua pelanggan di satuan pendidikan program PAUDNI.

Hasil gagasan penelitian yang diperoleh bahwa: MODICCOM dalam Pengendalian Mutu Program PAUDNI untuk memberikan pelayanan sesuai yang diharapkan oleh pelanggan berdasarkan visi, misi dan tujuan program PAUDNI sesuai dengan standar nasional pendidikan. Penilik sebagai supervisor dan evaluator dalam penyelenggaraan program PAUDNI harus berusaha untuk memberikan mutu layanan program PAUDNI sesuai dengan harapan dan kebutuhan semua pelanggan sehingga semua pelanggan program PAUDNI merasa puas.

Monday, May 5, 2014

Model CIPPO

Model yang sering digunakan dalam evaluasi program pendiidkan luar sekolah adalah model CIPPO. CIPPO singkatan dari Context, Input, Proses, Output dan Outcome.
1)     Context
Context  adalah lingkungan eksternal sistem (intitusi pendidikan) yang berpengaruh terhadap kegiatan organisasi. Satu hal yang karakteristik sehubungan dengan context yang perlu diperhitungkan oleh intitusi pendidikan adalah kepentingan, yang dapat diurai menjadi dua, yaitu kepentingan siapa yang tampil dalam bentuk keinginan dan kepentingan apa yang tampil dalam bentuk syarat/batasan, yang keduanya menghendaki agar kebutuhan terpenuhi. Bagi sistem pendidikan tujun evaluasi kontek adalah untuk mendefinisikan kontek kelembagaan, mengidentifikasi populasi sasaran dan menilai kebutuhannya, mengidentifikasi peluang untuk memenuhi kebutuhan, dan menilai apakah solusi yang diusulkan (umumnya dalam bentuk tujuan) tanggap terhadap kebutuhan yang dinilai.
2)     Input
Input adalah segala sumber daya dan instrumen pengelolaan yang diperlukan untuk berlangsungnya proses. Selama sumber daya dan instrumen pengelolaan yang diperlukan untuk berlangsungnya proses tidak siap (tidak tersedia, kurang lengkap, kurang relevan). Maka dapat dipastikan bahwa proses akan berlangsung tertatih-tatih.
Sumber daya dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya selebihnya (peralatan/perlengkapan, bahan dan uang). Sedang instrumen pengelolaan dapat dikelompokkan menjadi golongan tugas, rencana, program limitasi (kualifikasi, spesifikasi metode, prosedur manual dan peraturan perundang-undangan), dan pengendalian yang dimanifestasikan dalam bentuk turun tangan atau disingkat T3. Tujuan evaluasi input adalah untuk mengetahui tingkat kesiapan, baik sumber daya maupun instrumen pengelolaanya.
3)     Proses
Proses adalah kejadian berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang diinginkan adanya. Sesuatu yang diproses sering disebut intake, sesuatu yang digunakan untuk memproses disebut input dan sesuatu yang dihasilkan disebut output. Proses diharapkan berlangsung sesuai dengan keinginan, selama proses berlangsung sesuai dengan keinginan, maka dapat dipastikan outputnya juga sesuai denga keinginan. Demikian sebaliknya.
4)     Output
Output adalah hasil seketika program berupa nilai tambah yang dihasilkan oleh proses, yang tampil dalam bentuk kualitas, kuantitas. Bagi dunia pendidikan tujuan utama mengevaluasi adalah untuk mendapatkan informasi tentang output (kualitas tamatan, jumlah tamatan, produktivitas).
5)     Outcome
Outcome adalah hasil program dalam jangka pendek (yang sering diukur dengan tingkat relevansi atau peluang) hingga sampai jangka panjang (yang sering diukur dengan tingkat manfaat).

Tujuan utama evaluasi outcome adalah untuk mendiskripsikan dan menilai outcome dan mengaitkan dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dan context, input dan proses serta menafsirkan nilai dan manfaatnya. 

Buku Panduan Penilik

Pelaksanaan tugas pokok penilik menurut PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasa (40) adalah sebagai berikut :
1.      Pengawasan pada pendidikan nonformal dilakukan oleh Penilik Satuan Pendidikan.
2.      Kriteria minimal untuk menjadi penilik :
a.       Berstatus sebagai pamong belajar/pamong atau jabatan sejenis di lingkungan pendidikan luar sekolah dan pemuda sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, atau pernah menjadi pengawas satuan pendidikan formal;
b.      Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
c.       Memiliki sertifikat pendidikan fungsional sebagai penilik; dan
d.      Lulus seleksi sebagai penilik.
Sedangkan Tugas Pokok Penilik adalah sebagai berikut :
a.       Pengendali Mutu PAUDNI
1)   Perencanaan program pengendalian mutu PAUDNI
2)   Pelaksanaan pemantauan program PAUDNI
3)   Pelaksanaan penilaian program PAUDNI
4)   Pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan pada satuan PAUDNI
5)   Penyusunan laporan hasil pengendalian mutu PAUDNI
b.      Evaluasi dampak Program PAUDNII
1)   Penyusunan rancangan/desain evaluasi dampak program PAUDNII
2)   Penyusunan instrument evaluasi dampak program PAUDNII
3)   Pelaksanaan dan penyusunan laporan hasil evaluasi dampak program PAUDNII
Presentasi hasil evaluasi dampak program PAUDNI